Dalam Al Qur’an Allah SWT mengatakan, “Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih dari padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar”, (QS Az Zumar: 3).
Di bagian lain Allah SWT berfirman, “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak mendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak pula kemanfaatan, dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah”. Katakanlah: “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi ?”. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (itu)”. (QS Yunus: 18).
Nabi Muhammad SAW diberikan kedudukan terpuji dan syafa’at uzhma (syafa’at terbesar) dan itu terjadi pada saat manusia dikumpulkan pada hari kiamat, setelah lima puluh ribu tahun manusia menunggu keputusan urusan mereka, nabi akan memberikan syafa’at di sisi Rabbnya dan memohon kepadaNya untuk memutuskan urusan mereka. Adapun memohon di kuburan nabi dinamakan doa dan doa ditujukan kepada Allah SWT semata. “ Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui”. (QS Fathir: 14).
Amalan orang yang sudah meninggal telah terputus dengan kematiannya, kecuali apa yang dapat sampai kepadanya berupa pahala dan doa. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakan”. Kita berdoa kepada Allah SWT siang dan malam dengan rasa takut dan berharap agar keinginan kita terpenuhi, di sisi lain kita berdoa juga kepada nabi, malaikat atau orang shaleh yang berada dalam kubur untuk keperluan yang sama, bukankah itu berarti kita telah menyekutukan Allah SWT ?. “Katakanlah: “Hanya kepunyaan Allah syafa’at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. (QS Az-Zumar : 44).
Berkunjung di beberapa masjid dan tempat bersejarah, juga merupakan bagian dari wisata religi dalam perjalanan ke tanah suci. Masjid Kuba, Masjid Bir Ali, Masjid Al Ji’ranah, jabal Rahmah, jabal Nur, jabal Tsur dan masih banyak lagi yang bisa dikunjungi dan kita saksikan. Sebagian jamaah mempunyai keyakinan tentang kesucian dan keistimewaan tempat-tempat ini, meskipun ada papan larangan atau brosur dalam berbagai bahasa yang dibuat untuk mencegah para jamaah melakukan perbuatan yang tidak semestinya.
Menyaksikan serta ikut merasakan perjuangan nabi Muhammad SAW dalam menegakkan agama Islam, makin menguatkan kekaguman hati ini pada sosok manusia pilihan Allah SWT, manusia yang ditugaskan untuk menjadi contoh teladan bagi sesamanya, bagaimana seharusnya menjalani kehidupan ini sebagai manusia, mahluk berakal yang diciptakan agar menjadi mahluk mulia oleh Allah SWT.
Kekaguman itu bukan hanya karena situs-situs peninggalan nabi Muhammad SAW, nabi Ibrahim AS, atau bahkan nabi Adam AS, masih bisa kita saksikan, tapi lebih daripada semua itu, ide brilian yang sulit ditandingi adalah ide mendatangkan begitu banyak turis, wisatawan, jamaah, muslim sedunia, atau apapun sebutan yang sekiranya tepat untuk masing-masing niat yang ada di hati setiap orang. Allahuakbar…..hanya satu kata itu yang mampu mewakili rasa kagum saya.
Bersambung ke....... WISATA BELANJA
Bersambung ke....... WISATA BELANJA
No comments:
Post a Comment