Rencana strategi (Renstra) rumah sakit sebaiknya dibuat berdasarkan suatu analisis yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing rumah sakit. Tiap rumah sakit akan memberikan hasil analisis yang berbeda, tergantung keadaan situasi dan kondisi lingkungan rumah sakit. Namun tidak dapat dipungkiri, seringkali dokumen Rencana Strategi beberapa rumah sakit merupakan hasil "copas" dari beberapa renstra rumah sakit lain, sehingga dokumen renstra rumah sakit terkesan aneh dan jelas tidak sesuai dengan keadaan rumah sakit itu sendiri.
Sulitkah membuat atau merencanakan suatu rencana strategi sebuah rumah sakit ?
Membuat dokumen Rencana Strategi rumah sakit sebaiknya dimulai dengan merencanakan dan menganalisa bagaimana keadaan lingkungan internal dan eksternal rumah sakit. Teori yang seringkali digunakan untuk menganalisa keadaan sebuah rumah sakit adalah Teori Analisis SWOT. Sebenarnya teori ini cukup mudah diterapkan dan hanya membutuhkan waktu pertemuan beberapa menit. Yang menjadi masalah bila kita terlanjur menganggap bahwa menyalin dokumen rencana strategi rumah sakit lain, lengkap dengan berbagai macam teori manajemen adalah pekerjaan yang sangat mudah dan cepat berbuah hasil yaitu sebuah "Dokumen Renstra Rumah Sakit".
Apa keuntungan merencanakan suatu rencana strategi bagi rumah sakit ?
Dengan merencanakan suatu rencana strategi rumah sakit, diharapkan kita mampu menganalisis keadaan rumah sakit sesuai situasi dan kondisinya. Tentu saja rencana strategis yang akan tertuang nantinya dalam dokumen renstra rumah sakit itu benar-benar dapat menjadi patokan, bagaimana seharusnya tim manajemen rumah sakit menjalankan sistem manajerialnya. Dokumen renstra yang baik dengan analisa yang sesuai dengan lingkungan masing-masing rumah sakit, sangat mempengaruhi bagaimana sistem manajemen rumah sakit akan diterapkan.
Kesalahan yang umum terjadi, renstra rumah sakit dibuat tanpa "penyelidikan" mengenai situasi dan kondisi rumah sakit yang bersangkutan. Dokumen renstra rumah sakit dibuat dengan menyalin dokumen renstra rumah sakit lain. Semua teori manajemen rumah sakit dituangkan dalam dokumen, seakan-akan semua teori manajemen akan diterapkan dalam rencana strategi rumah sakit. Tetapi ketika dibuka dan dibaca, lain yang ditulis, lain pula kenyataannya. Tak ada korelasi yang dapat menghubungkan antara potensi yang dimiliki rumah sakit dengan rencana strategi yang akan diterapkan. Potensi yang dimiliki rumah sakit seperti halnya Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana dari tahun ke tahun terus ditingkatkan, baik kuantitas maupun kualitasnya. Di sisi lain renstra rumah sakit yang digunakan dan tertulis jelas dalam dokumen, tertinggal jauh beberapa dekade ke belakang. Meskipun SDM, sarana dan prasarana telah tersedia, semua itu tak banyak berarti tanpa ditunjang oleh sistem manajerial yang terkoordinasi dan tertuang dalam renstra yang baik, yang siap menjadi penuntun arah bagi sebuah organisasi.
Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis suatu keadaan. Bagi sebuah rumah sakit, dengan menggunakan teori analisis SWOT, diharapkan manajemen sebuah rumah sakit dapat menganalisa kondisi rumah sakit nya. Dengan mengetahui keadaan rumah sakit, kita akan mampu membuat rencana-rencana strategi yang sesuai. Membuat visi dan misi rumah sakit, membuat program kerja, menerapkan budaya kerja, menjalankan standar operasional, mengatur berbagai sistem manajerial dan lain sebagainya.
Analisis SWOT mampu mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis. Dari analisis SWOT kita dapat merumuskan strategi rumah sakit ke depan. Dengan analisis SWOT perencanaan strategi rumah sakit akan berdasarkan logika dengan memanfaatkan Strengths (kekuatan) dan Opportunities (Peluang), namun secara bersamaan mampu meminimalkan Weaknesses (kelemahan) dan Threats (ancaman). Tujuan dari semua itu agar dalam bekerja sebagai manajer-manajer rumah sakit, kita mengetahui dengan persis, tujuan dan arah rumah sakit sesuai kebutuhannya.
No comments:
Post a Comment