Rumah sakit bukan saja memberikan pelayanan kesehatan seperti yang banyak diketahui masyarakat. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang padat karya. Selain dituntut pelayanan kesehatan yang paripurna, rumah sakit juga dituntut untuk memberikan pelayanan seperti hotel/penginapan, yang memiliki ketersediaan ruang beristirahat yang nyaman, bahkan di kelas terendah sekalipun.
sumber: gambaranimasi.org |
Pelayanan rumah sakit bukan semata-mata satu jenis pelayanan kesehatan. Ada begitu banyak pelayanan di “luar kesehatan” yang harus dipenuhi oleh SDM rumah sakit untuk memuaskan pelanggan. Mulai dari pelayanan sekelas hotel berbintang dengan fasilitas yang lengkap, pelayanan toko, rumah makan, laundry, hingga perparkiran.
Ketersediaan berbagai profesi kesehatan merupakan kebutuhan utama sebuah rumah sakit sesuai dengan tugas utamanya. Namun untuk menjalankan rumah sakit, masih dibutuhkan tambahan banyak profesi lain diluar bidang kesehatan untuk menjadikan rumah sakit lebih bermutu. Profesi dari ilmu ekonomi dan akuntasi dibutuhkan untuk membenahi proses dan laporan keuangan rumah sakit. Rumah sakit juga membutuhkan banyak tehnisi handal untuk menangani permasalahan peralatan dan mesin yang ada di rumah sakit, baik peralatan medis, peralatan penunjang medis bahkan peralatan dan mesin non medis seperti AC dan genset.
Profesi yang ada di rumah sakit bukan hanya beragam dari jenis profesinya, tetapi juga sangat beragam dari jenis tingkat pendidikannya, jenis pekerjaannya, serta jenis tanggungjawabnya. Keberagaman profesi yang ada ini menjadi salah satu kesulitan dalam pengelolaan SDM di rumah sakit. Pengelompokan masing-masing jenis ini terjadi secara alamiah dan seringkali tidak disadari. Satu permasalahan yang ada di rumah sakit, dapat dipahami dengan baik oleh satu kelompok, belum tentu mampu dimengerti oleh kelompok lainnya. Pemikiran kelompok medis seringkali tidak sama dengan kelompok non medis. Demikian pula, terjadi pengelompokan cara berpikir dan kepentingan, sesuai dengan profesi masing-masing. Bagi rumah sakit Pemerintah, tuntutan kelompok fungsional tidak selalu bisa dilaksanakan "segera" oleh kelopok struktural karena berbagai pertimbangan yang berhubungan dengan proses birokrasi.
Ketersediaan berbagai profesi kesehatan merupakan kebutuhan utama sebuah rumah sakit sesuai dengan tugas utamanya. Namun untuk menjalankan rumah sakit, masih dibutuhkan tambahan banyak profesi lain diluar bidang kesehatan untuk menjadikan rumah sakit lebih bermutu. Profesi dari ilmu ekonomi dan akuntasi dibutuhkan untuk membenahi proses dan laporan keuangan rumah sakit. Rumah sakit juga membutuhkan banyak tehnisi handal untuk menangani permasalahan peralatan dan mesin yang ada di rumah sakit, baik peralatan medis, peralatan penunjang medis bahkan peralatan dan mesin non medis seperti AC dan genset.
Profesi yang ada di rumah sakit bukan hanya beragam dari jenis profesinya, tetapi juga sangat beragam dari jenis tingkat pendidikannya, jenis pekerjaannya, serta jenis tanggungjawabnya. Keberagaman profesi yang ada ini menjadi salah satu kesulitan dalam pengelolaan SDM di rumah sakit. Pengelompokan masing-masing jenis ini terjadi secara alamiah dan seringkali tidak disadari. Satu permasalahan yang ada di rumah sakit, dapat dipahami dengan baik oleh satu kelompok, belum tentu mampu dimengerti oleh kelompok lainnya. Pemikiran kelompok medis seringkali tidak sama dengan kelompok non medis. Demikian pula, terjadi pengelompokan cara berpikir dan kepentingan, sesuai dengan profesi masing-masing. Bagi rumah sakit Pemerintah, tuntutan kelompok fungsional tidak selalu bisa dilaksanakan "segera" oleh kelopok struktural karena berbagai pertimbangan yang berhubungan dengan proses birokrasi.
No comments:
Post a Comment