Website counter

Thursday, August 17, 2017

MENGENAL BAHAN BAKU APAR




APAR adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan. APAR merupakan alat pemadam yang digunakan pada tahap awal dalam mengatasi bencana kebakaran. Di Rumah sakit, pengetahuan penggunaan APAR diwajibkan untuk seluruh Petugas. 




APAR berupa suatu tabung yang berisi bahan yang dapat memadamkan api. Ada beberapa jenis bahan baku yang biasa digunakan untuk mengisi tabung APAR.

1. Air
Air memiliki kemampuan untuk menyerap panas dan hingga saat ini masih dianggap sebagai bahan pemadam api yang paling utama.

2. Busa (Foam)
Busa merupakan campuran bahan kimia yang terdiri dari pencampuran garam basa dan garan asam dalam air. Reaksi kimia tersebut menghasilkan busa yang berasal dari karbondioksida. Pemadaman api dengan busa pada prinsipnya mengisolasi bahan bakar dari oksigen (udara) serta mendinginkan karena mengandung air. Namun untuk kebakaran dengan bahaya yang mengandung aliran listrik, APAR yang berisi busa ini tidak efektif.

3. Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical Powder)
Merupakan campuran partikel-partikel padat dan halus. Prinsip pemadaman bahan ini yaitu dengan menurunkan konsentrasi oksigen di titik nyala dan menutup permukaan bahan bakar dengan bahan kimianya, namun efek pendinginnya kurang signifikan untuk memadamkan api. Bahan-bahan kimia dari serbuk ini dapat berupa, amonium phospate base, potasium bicarbonate base, sodium bicarbonate base, urea potasium bicarbonate base dan gas nitrogen sebagai gas pendorong yang bersifat inert (tidak bereaksi).
Kelebihan bahan ini mampu memadamkan kebakaran kelas A, B dan C. Namun untuk kelas A, dapat terjadi penyalaan kembali karena sifatnya yang tidak mampu meresap ke pori2 bahan yang terbakar. Kekurangan lainnya, serbuknya mengotori sekitar tempat kebakaran dan dapat merusak peralatan elektronik.

4. Gas Karbondioksida (CO2)
Merupakan gas CO2 yang dipadatkan. Apabila digunakan akan keluar berupa busa putih dan sedikit bersalju. Prinsip pemadaman dengan pendinginan dan mengurangi oksigen di sumber api. Gas CO2 tidak efektif untuk kebakaran kelas A karena berbentuk gas yang tidak meresap ke bahan yang terbakar, setelah gas CO2 hilang, penyalaan dapat terjadi lagi. Bahan ini tidak ekonomis dan dapat menyebabkan sesak napas karena kadar oksigen yang menurun di sekitar lokasi kebakaran.
Penggunaan gas CO2 lebih efektif bila digunakan untuk pemadaman cairan yang mudah terbakar baik tertutup maupun yang terbuka. Gas CO2 juga tidak menghantar arus listrik, tidak merusak dan meninggalkan noda, serta mampu memadamkan nyala api pada kebakaran kelas A. 

5. Halon
Halon adalah hidrokarbon terhalogenisasi. Ada beberapa jenis halon, namun hanya halon tertentu yang bisa digunakan untuk memadamkan api. Halon yang biasa digunakan untuk pemadaman api adalah Halon 1301 (Bromotriflouromethane) dan Halon 1211 (Bromochlorodiflouromethane). Halon tidak menghantar arus listrik, sehingga cocok untuk kebakaran cairan, material padat atau kebakaran listrik. Prinsip pemadamannya secara kimiawi, yaitu menghentikan proses pembakarannya dengan memutus rantai kimianya. Proses kimia pemadaman dapat terjadi hanya dengan sedikit konsentrasi halon, bahkan untuk kebakaran yang relatif besar. Sayangnya, harga halon cukup mahal dan efek yang ditimbulkannya dapat merusak lingkungan (ozon).

6. Kimia Kering Khusus 
Bahan kimia kering khusus digunakan untuk kebakaran logam. Bahan ini spesifik untuk memadamkan logam yang terbakar.





No comments: