Website counter

Monday, August 28, 2017

MENGENAL ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUMAH SAKIT



Alat Pelindung Diri atau lebih dikenal dengan singkatan APD adalah peralatan yang dipakai Petugas kesehatan pada saat bekerja, untuk melindungi dirinya dari bahaya Fisika, Kimia dan Biologis. Penggunaan APD oleh Petugas diharapkan dapat melindungi pakaian, kulit, membran mucosa Petugas, dari resiko terpajan darah, cairan tubuh, sekret, kulit yang tidak utuh atau selaput lendir pasien. Selain itu juga penggunaan APD oleh Petugas, dapat melindungi pasien dari paparan Petugas itu sendiri.

Mari kita mengenal jenis APD yang sering digunakan di Rumah sakit :
 
1. Gloves (Sarung Tangan)

Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan dari kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret, benda-benda yang terkontaminasi dan lain sebagainya. Ada 3 jenis sarung tangan yang biasa digunakan di rumah sakit, yaitu  sarung tangan bersih, steril dan untuk rumah tangga. Sarung tangan yang ideal harus tahan robek, tahan bocor, biocompatibility (tidak toksik) dan pas di tangan.
Sarung tangan untuk tenaga kesehatan berfungsi sebagai pelindung dari kontak cairan infeksius pasien, terbuat dari bahan lateks karet, polyvinyl chloride (PVC), nitrile, polyurethane.
 
2. Gown (Baju Pelindung/Apron)
Dimanfaatkan untuk melindungi kulit dan baju Petugas dari kemungkinan percikan darah, cairan tubuh pasien atau material yang tercemar serta untuk melindungi tubuh Petugas selama prosedur dan kegiatan di rumah sakit. Ada 2 jenis gown, steril dan bersih. Bahannya bisa terbuat dari kain, plastik atau kertas. Menurut penggunaannya gown terdiri dari gown sekali pakai (disposable) dan gown yang dapat digunakan kembali (reuseable). Gown disposable dirancang untuk dibuang setelah satu kali pakai, bahan yang digunakan adalah synthetic fibers (misalnya polypropylene, polyester, polyethylene). Sedangkan gown reuseable bisa dipakai berulang, terbuat dari bahan 100% katun atau 100% polyester, atau kombinasi antara katun dan polyester. Selain itu ada juga Apron (celemek).

3. Masker
Masker berguna untuk melindungi Petugas dari kontak material infeksi dari pasien, juga berfungsi sebaliknya melindungi pasien terpapar material infeksi dari Petugas. Masker digunakan untuk menutupi mulut dan hidung. Masker yang biasa digunakan di rumah sakit adalah masker bedah dan masker N95.
Masker bedah terdiri dari 3 lapisan material dari bahan non woven (tidak dijahit), loose - fitting dan sekali pakai untuk menciptakan penghalang fisik antara mulut dan hidung pengguna dengan kontaminan potensial sekitar, sehingga efektif untuk memblokir percikan (droplet) dan tetesan dalam partikel besar.
Sedangkan masker N95 terbuat dari bahan polyurethane dan polypropylene adalah alat pelindung pernapasan yang dirancang dengan segel ketat di sekitar hidung dan mulut untuk menyaring hampir 95% partikel yang lebih kecil < 0,3 mikron. Masker ini dapat menurunkan paparan terhadap kontaminasi melalui airborne.

4. Goggles (Kaca Mata)
Kaca mata berfungsi untuk melindungi selaput lendir mata, terbuat dari plastik yang menutup erat area mata agar terhindar dari cipratan yang dapat mengenai mukosa. Goggles digunakan pada saat beraktifitas dimana kemungkinan risiko terciprat, khususnya pada prosedur yang menghasilkan aerosol.
 
 5. Face Protector (Visor, Face Shields)
Face protector umumnya terbuat dari plastik jernih transparan, yang menutupi wajah sampai ke dagu sebagai proteksi ganda bagi tenaga kesehatan dari percikan infeksius pasien saat melakukan perawatan. 
 
6. Head Coverings (Penutup Kepala, Topi)
Merupakan pelindung kepala dan rambut dari percikan cairan infeksius pasien selama melakukan perawatan. Penutup kepala terbuat dari bahan tahan cairan, tidak mudah robek dan ukurannya pas di kepala, digunakan sekali pakai. 
 
7. Sepatu Pelindung
Sepatu pelindung dapat terbuat dari karet atau bahan tahan air atau bisa dilapisi dengan kain tahan air. Sepatu merupakan pelindung kaki , harus menutupi kaki bahkan sampai betis.